WELCOME TO MY BLOG

HERI PURWANTO

Saturday 7 June 2008

KAIZEN

KAIZEN

Continuous improvement

Perubahan yang lebih baik dan berkesinambungan

FILOSOFI

Nothing the best, except better (Tidak ada yang terbaik, yang ada adalah lebih baik)

There is sky on the sky (Di atas langit ada langit)

DEFINITION

We always increase what we get today, our life, know how or our job, so we will be better and capable to global competition individual or group in the organization.

a. Perubahan Lingkungan

(Persaingan Global, restrukturisasai ekonomi, deregulasi-debirokrasi,

dan kecepatan perubahan)

b. Perubahan tempat kerja

(Teknologi informasi, ukuran dan struktur organisasi)

c. Perubahan pelanggan

(Mutu, biaya, waktu, customization, inovasi, pelayanan)

d. Perubahan pekerja/karyawan

(Ketrampilan & peran baru, makna bekerja, tuntutan keterlibatan)


(Tidak ada orang yang dapat mandi dengan air yang sama di sungai yang sama untuk kedua kalinya)


Tools yang digunakan :

  1. Brainstorming
  2. Stratifikasi
  3. Check sheet
  4. Diagram Pareto
  5. Diagram sebab akibat
  6. Histogram
  7. Diagram tebar
  8. Diagram kendali / Control chart
  9. Grafik

INTERNAL AUDIT


KEHARUSAN DALAM ISO 9001
KLAUSUL 8.2.2

Mempunyai prosedur untuk Audit Mutu Internal

Memeriksa apakah aktivitas dan hasil pelaksanaan sesuai dengan sistem mutu

Menentukan keefektivan sistem mutu

Jadwal audit berdasarkan kepentingan aktivitas

Dilaksanakan oleh staf yang berdiri sendiri (independent)

Di catat dan dibawa ke mananajemen

Tindakan perbaikan

Memeriksa dan mencatat keefektifan tindakan perbaikan

DEFINISI AUDIT MUTU (ISO 8402)

Pemeriksaan yang sistematik dan mandiri untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasilnya terkait dengan enyusutan yang direncanakan dan apakah penyusunan ini implementasi-kan secara efektif dan sesuai untuk mencapai sasaran mutu.

AUDIT SISTEM

Apakah secara teori dokumen sistem mutu memenuhi persyaratan standar dari contoh kertas kerja.

Contoh kertas kerja

Identifikasi yang sesuai

Didasarkan pada penganalisaan dokumen sistem mutu

Diperlukan pengetahuan standar (ISO 9001)

PELAKSANAAN AUDIT

Apakah staff melaksanakan persyaratan sistem mutu yang terdokumentasi.

Selalu didasarkan pada contoh

Berbicara pada staff yang sedang bekerja

Auditor harus independent

Temuan harus obyektive

Perbedaan antara teori dan praktek di catat.

KEGUNAAN AUDIT INTERNAL

Pemecahan masalah

Untuk memberi jaminan kepada manajemen bahwa pencapaian sasaran yang direncanakan dari sistem mutunya efektif

Kesempatan untuk perbaikan

Membantu pengembangan auditor dan keterampilan manajemen

Menjaga staff bekerja sesuai tugas dan taggung jawabnya

Perbedaan Audit ISO 9000:1994 dengan ISO 9000:2000

1. Edisi 1994

Auditor hanya membandingkan checklist dengan prosedur-prosedur mutu untuk semua aktivitas yang termasuk dalam lingkup sistem.

2. Edisi 2000

Organisasi tidak dipersyaratkan untuk memiliki prosedur terdokumentasi untuk menetapkan aktivitas bisnis inti. Namun, setiap prosesyang ada harus diidentifikasi, ditetapkan, dan didokumentasikan, tetapi tidak harus dalam bentuk sebuah prosedur.

Untuk memahami fungsi pengukuran dalam mendukung pendekatan berdasarkan fakta dalam memfokuskan suatu permasalahan dan memastikan proses peningkatan berkesinambungan, auditor diharuskan membuat penilaian/keputusan tentang apakah target dapat dipenuhi dan apakah kebijakan mutu dapat dicapai oleh organisasi tersebut.

Mengelola Program Audit

Untuk menerapkan suatu audit mutu yang efektif seyogianya organisasi menyiapkan suatu program audit. Dengan adanya program audit ini, organisasi dapat terbantu dalam menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memfasilitasi pengelolaan audit yang lengkap. Progarm audit ini tergantung pada sasaran, ukuran, sifat, dan kompleksitas organisasi yang diaudit. Program audit dapat juga mencakup berbagai audit Yng dikombinasikan. Organisai juga dapat membuat lebih dari satu program audit yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

Dalam mengelola program audit harus mencakup:

- Sasaran dan harapan program audit,

- Tanggung jawab, sumber daya, dan prosedur,

- Pemastian program audit yang diterapkan,

- Pemantauan dan peninjauan program audit,

- Pemastian dokumen audit yang sesuai.

Pengelolaan program audit

Sifat, ukuran, dan kompleksitas progam audit berbeda-beda dan tingkatannya dapat dipengaruhi oleh:

- Lingkup, sasaran, dan frekuensi masing-masing audit yang diadakan.

- Ukuran, sifat dan kompleksitas, kesamaan dan lokasi aktivitas yang diaudit.

- Persyaratan standar, legal, dan kontraktual.

- Kebijakan, prosedur, dan kriteria audit.

- Keputusan untuk disertifikasi.

- Hasil audit senelumnya atau tinjauan program audit yang lalu.

- Persoalan bahasa, kultur, dan sosial.

- Perubahan yang signifikan pada area aktivitas dan fungsi organisasi.

Tanggung jawab dalam mengelola program audit sebaiknya diberikan pada personel yang memaham prinsip audit, memiliki kemampuan dalam mengaudit, dan mampu menggunakan perlengkapan audit.

Penanggung jawab ini akan mendefinisikan, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan program audit. Penanggung jawab ini juga akan mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya program audit. Dalam mengidentifikasi sumber daya audit, pertimbangan sebaiknya berdasarkan pada:

- sumber daya keuangan yang diperlukan untuk program audit,

- peralatan dan metode audit,

- tersedianya auditor dan teknisi yang ahli,

- proses untuk mencapai dan memelihara kemampuan auditor dan meningkatkan kinerja auditor,

- kemampuan auditor untuk mencapai sasaran program audit.,

- wqaktu, perjalanan, dan keperluan lainnya dalam mengaudit.

Pada program audit. Ini, prosedur sebaiknya juga ditetapkan seperti:

- perencanaan dan penjadwalan audit.

- Jaminan kemampuan auditor.

- Seleksi tim audit yang sesuai.

- Memimpin audit.

- Menindaklanjuti kinerja audit.

Penerapan program audit sebaiknya mencakup:

- Pendokumentasian program audit dan penditribusian dokumennya pada pihak yang relevan,

- Pengkoordinasian dan penjadwalan audit serta aktivitas program audit lainnya,

- Penetapan dan pemeliharaan proses untuk melakukan evaluasi awal auditor dan terus-menerus mengevaluasi keperluan pelatihan dan pengembangan kemampuan auditor,

- Tim audit yang ditunjuk,

- Ketersediaan sumber daya yang dipersyaratkan untuk menjadi tim audit,

- Pemastian pelaksanaan audit sesuai dengan program audit,

- Pemastian pengendalian rekaman aktivitas audit,

- Pemastian tinjauan dan persetujuan laporan audit serta pendistribusian laporan tersebut pada pihak yang relevan,

- Pemastian laporan audit ditinjaklanjuti.

Rekaman seyogianya dipelihara untuk memperlihatkan operasional program audit, yang mencakup:

- Hasil tinjauan program audit,

- Rekaman audit, seperti : rencana, laporan audit, laporan ketidaksesuaian, laporan tindakan pencegahan dan koreksi,

- Rekaman personel yang melakukan audit, seperti evaluasi kinerja, seleksi tim, dan pelatihan yang dilakukan.

Pelaksanaan program audit ini perlu dipantau dan ditinjau untuk memastikan bahwa sasaran yang diinginkan tercapai. Hal ini nantinya akan digunakan dalam menilai sejauh mana efektivitas program serta mengidentifikasi peluang peningkatannya. Pemantauan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan menggunakan indikator kinerja pengukuran seperti:

- Kemampuan tim audit dalam mencapai sasaran audit,

- Kesesuaian program audit dengan jadwalnya,

- Umpan balik yang diperoleh dari auditee dan auditor,

- Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan tindakan perbaikan.

Suatu hal penting yang harus diketahui oleh organisasi yang bersangkutan adalah bahwa hasil yang didapat dari tinjauan program audit nanyinya berguna dalam meningkatkan dan memperbaiki program audit yang dirancang. Dalam melakukan peninjauan program audit, organisasi sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal seperti:

- Hasil dan trend dari pemantauan,

- Kesesuaian dengan prosedur,

- Perkembangan kebutuhan dan harapan dari pihak yang berkepentingan, dan

- Dokumen audit.

Pelaksanaan Audit

Secara umum, pelaksanaan audit dapat mengacu pada beberapa hal, seperti:

Rapat Pembukaan

Rapat pembukaan (opening meeting) adalah pertemuan yang dilakukan sebelum audit dilaksanakan. Pertemuan ini dihadiri oleh tim auditor dan semua pihak terkait dalam pelaksanaan audit tersebut. Kehadiran kepala bagian departemen yang diaudit merupakan salah satu bentuk komitmen terhadap pengembangan mutu perusahaan.

Tujuan dari rapat pembukaan ini adalah memberikan penjelasan tentang tujuan dari pelaksanaan audit dan memberikan penjelasan tentang metode yang digunakan dalam pelaksanaan audit.

Penggunaan Daftar Periksa

Daftar periksa (checklist) yang telah disiapkan oleh tim audit, pada pelaksanaan audit, harus dapat digunakan secara efektif. Tujuan penggunaan checklist adalah untuk membantu pelaksanaan audit agar sesuai dengan rencana audit yang telah dibuat.

Checklist yang baik dapat memberikan panduan yang jelas kepada auditor tentang aspek yang diperlukan dalam melakukan audit. Checklist ini merupakan alat yang sangat bermanfaat dalam pelaksanaan audit, antara lain:

- Untuk mengatur dan mengendalikan waktu pelaksanaan audit;

- Untuk mengatur dan mengendalikan ruang lingkup audit agar sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah dibuat;

- Untuk memberikan panduan dalam menelusuri dokumen referensi yang diperlukan;

- Sebagai alat bantu dalam penyusunan hasil audit yang dilakukan.

Teknik Audit

Mengidentifikasi Proses

Berdasaran standar internasional, organisasi diharuskan untuk menyediakan suatu manual mutu yang berisikan penjelasan interaksi dari proses-proses yang ada dalam sistem manajemen mutu. Hal ini menjadi langkah awal dari proses audit.

Sistem manajemen mutu harus mencakup rencana strategi yang berisikan kebijakan mutu dan pembuatan sasaran mutu yang terukur. Dari sini akan mengalir proses kritis yang harus diidentifikasi, dibuat dan didokumentasikan serta direncanakan dalam rangka mencapai sasaran dalam merealisasikan produk.

Fokus dari audit ini adalah menggabungkan /memasukkan elemen-elemen pendekatan proses dan prinsip-prinsip manajemen yang dianggap penting untuk mencapai sasaran. Auditor harus bekerja sesuai langkah-langka untuk memehami proses-proses dalam organisasi dan juga memahami bagaimana klausul-klausul standar tersebut telah ditetapkan untuk proses-proses tersebut.

Mengaudit Sistem Manajemen Mutu

1. Dalam melaksanakan audit, auditor harus:

- Meninjau kebijakan mutu.

- Mengevaluasi sasaran mutu pada setiap fungsi dan level.

- Fokus terhadap rencana pencapaian sasaran.

- Menganalisis proses kritis (aktivitas-aktivitas, proses, dan ukuran yang dianggap dalam mencapai sasran).

- Mengidentifikasi proses-proses pendukung yang dianggap perlu/sesuai.

- Memfokuskan proses audit terhadap organisasi/bagian, proses, pemeriksaan, rekaman, dan produk/servis.

- Mempertimbangkan keefektifan dan efisiensi proses tersebut.

2. untuk hal-hal tersebut auditor harus:

- Memahami masalah-masalah pokok/utama dalam organisasi/bagian.

- Memfokuskan pada proses-proses kritis.

- Mengaudit peningkatan bisnis.

3. proses kritis yang dianggap vital dalam menuju sasaran mutu ini garus diidentifikasi terlebih dahulu.

4. hal tersebut bisa digambarkan dengan:

- Memetakan proses.

- Mengembangkan flow charts.

- Checklist yang didasari pada persyaratan ISO 9001:2000.

- Mengembangkan checklist yang didasari pada dokumen atau prosedur.

Mengumpulkan dan Memverifikasi Informasi

  1. Informasi yang didapat selama audit garus diverifikasi oleh auditor dan bisa dipertimbangkan sebagai temuan audit.
  2. informasi bisa diperoleh dari beberapa sumber , seperti:

- Klarifikasi

Teknik ini diperlukan untuk memperoleh kejelasan atas pernyataan-pernyataan yang kurang dapat dimengerti, yang biasanya terdapat pada dokumen mutu auditee.

- Wawancara

Dalam melakukan wawancara sebaiknya mempergunakan metode 5W (what, where,who, when, why) dan 1 H (how).

- Observasi

Melakukanobservasi terhadap berbagai aktivitas yang ada dolingkungan tempat kerja serta kondisi yang ada. Teknik-teknik yang digunakan untuk melakukan observasi adalah:

- penelusuran ke belakang

teknik ini dilaksanakan setelah output dihasilkan dan dilakukan penelusuran kebelakang sampai saat permulaan proses.

- Inspeksi Ulang

Tujuannya adalah untuk melihat apakah prosedur pengujian/pemerksaan telah memadai dan apakah inspektur cukup terlatih dalam melaksanakan tugasnya.

- Verifikasi

Teknik lain yang digunakan dalam pelaksanaan audit ini adalah verifikasi terhadap catatan-catatan mut yang telah lalu untuk melihat pemeliharaan sistem mutu pada perusahaan.

- Pengambilancontoh secara acak

Dalam pelaksanaan audit, untuk memperoleh data serta bukti objektif, teknik yang dilakukan adalah teknik pengambilan contoh secara acak.